Skip to Content

Jalaludin Rumi dalam cintaNya

Foto ARZapata

Jika kau bukan seorang pecinta, jangan
pandang hidupmu adalah hidup.
Sebab, tanpa cinta segala perbuatan tidak
akan dihitung pada hari perhitungan
nanti.
Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta, akan
menjelma menjadi wajah memalukan di
hadapan Tuhan.

Para Pecinta

Kepala-Mu pening karena aku.
Pukullah aku kalau begitu
Kau tahu aku tak ingin hidup tanpa diri-Mu
Bagiku lebih baik mati daripada pengusiran
ini
Demi Allah
yang membangkitkan kembali orang-orang
mati.
Sama sekali tak mungkin percaya aku
Bahwa Kau berpaling dari hamba-Mu
Selalu kukatakan ucapan yang dilontarkan
musuh-musuhku
Hanya rekaan dusta semata.
Kau jiwaku dan tanpa jiwaku
Bagaimana mesti hidup aku
Kau mataku tanpa Kau
Aku tak punya mata untuk melihat sesuatu.

Pernyataan Cinta

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam
kata
Kusimpan kasih-Mu dalam dada
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku tenang, diam bagai ikan
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam
lautan
Kau yang telah menutup rapat dalam bibirku
Tariklah misaiku dalam dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana aku tahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam
iringan ini selalu.
Kukunyah lagi menahan kepedihan
Mengenangmu bagai unta memamah biak
makanan
Dan bagai unta yang geram mulutku
berbusa.
Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak
bicara
Di hadirat kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah
Aku menanti tiada musim semi.
Hingga tanpa napasku sendiri
Aku dapat bernapas wangi
Dan tanpa kepalaku sendiri
Aku dapat membelai kepala lagi.
[membujuk yang tercinta)

Rahasia kegilaan adalah sumber akal.
Seorang dewasa gila karena cinta.
Ia yang bersama Hatinya seribu kali lebih
kuat dari dirinya sendiri

Mati tanpa cinta adalah kematian yang
terburuk dari segala kematian.
Tahukah mengapa tiram bergetar?
Tentu karena mutiara

Cinta Tuhan terangi hati dan jadikan para
pecinta terjaga sepanjang malam.
Wahai kawan, jika kau seorang pecinta
jadilah seperti lilin.
Larut di sepanjang malam, membara hingga
pagi datang!
Dia bagai cuaca beku di musim panas,
bukanlah seorang pecinta. Di tengah
musim panas, hati seorang pecinta
membakar musim gugur.
Wahai kawan, jika kau pendam cinta yang
ingin kau nyatakan teriaklah seperti
seorang pecinta! Tapi jika kau
terbelenggu nafsu, jangan nyatakan
sesuatu pada cinta.

Pilihlah cinta.
Ya cinta!
Tanpa manisnya cinta, hidup ini adalah
beban.
Tentu engkau telah merasakannya.

Komentar

Foto Kiageng Sudro Minulyo

merindu Mu

Kemanapun ada bayanganmu
dimanapun ada bayanganmu
di semua waktuku ada bayangmu
kekasihku
Kumenagis

menagisku karena rindu
Kebersedih.
Sedihku karena rindu
Kuberduka
dukaku karena rindu
Kumerana.
meranaku karena rindu

mau tidur teringat padamu
mau makan teringat padamu
mau apapun teringat padamu
kekasihku.
Kemanapun ada bayanganmu
dimanapun ada bayanganmu
di semua waktuku ada bayangmu

kekasihku

Foto Kiageng Sudro Minulyo

Om....

Bunga bunga tak lagi berseri
Kumbang kumbang tak menari lagi
Burung burung tak berkicau lagi
Seakan akan turut bersedih

*
Sejak kepergian dia
Sejak kehilangan dia
Semua duka karena dia

**
Hari hari indah tak lagi ceria
Muram berduka dalam bayangan
Nurani sepi penuh kehampaan
Baru terasa dia tiada

Rasa tak berharga
Rasa tak berarti
Bila tanpa dia

Bunga bunga tak lagi berseri
Kumbang kumbang tak menari lagi
Burung burung tak berkicau lagi
Seakan akan turut bersedih

Foto ARZapata

hemmm...mengapa bayangan

hemmm...mengapa bayangan slalu menyelimuti
sanggupkah engkau hidup tanpa bayangan?
manakala bayangan selalu membayang
itu tanda masih ada dirimu
sanggupkah engkau sirna?

hampa bukanlah hampa, kalau engkau tahu maknanya
bukankah tanpa kehampaan, alam akan mati?
bukankah tanpa kehampaan, hidup srasa berhenti?
berikanlah hampamu untuk sekedar jalan
berikanlah hampamu untuk sekedar berbagi kesempatan

dan akhir hidup trasa indah, meski terlihat hampa

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler