Skip to Content

puisi kritik sosial

Lemak-Lemak Bahagia

Betapa hangat hidup dengan lemak di perut

Betapa indahnya ‘tak pernah merasa lapar

Betapa miris ongkos pajak jadi lemak dengan cara dibajak

Dilarang Gondrong!

Adalah sumur karya, tanpa pesawat terbang tinggi

Nelayan dengan jaringnya hanya dapat ikan mati

Hayal menebar bagai jaring tadi ‘tuk melukis syair ini

DUNIANYA YANG HILANG

disudut luas halaman parkir
antara tiang lampu jalan dan gedung menjulang
mengenakan kaos kusam longgar bergambar

Melupakannya !

Legenda cerdas menentang emosi dengan nalar,

bersembunyi misi besar

maha guru, pemikir lincah, peran berlimpah

terus diburu dan tak tentu rimbanya,

 

Hadajuban Dalam Kimono

kemarin lusa, corak indah, penuh warna

berganti gombal-menyanjung,

dengan penuh enteng,

Layarku, Pola Pikirku

di mana aku duduk . . .

di situ dia berbicara . . .

tentang ini-itu dan berita-berita?

ketika aku mengangguk . . .

langsung dia membawa . . .

Sajak Mas Marco Kartodikromo

Djangan takoet kami potoes hasa,

Merasakan kotoran doenia,

Seperti anak beloem oesia,

Dan beloem bangoen dari tidoernya.

 

Kami sampe didjalan perempat,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler