Skip to Content

Andai-andai Lumuten

Foto dwi s

Andai kelak kan ada sebuah perjumpaan..
Aku tak yakin, apa aku masih sanggup untuk sekedar membalas tatap pandangmu. Satu-nya tatap yang pernah menundukkan kekerasan hatiku, satu-satunya tatap yang bisa menjinakkan ego liarku. Tatap yang ternyata juga mampu membuatku tersungkur dan merasa kecil didepanmu.

Andai bulan bisa ngomong..
Tentu ia tak akan bohong bahwa jemari tanganku masih saja bergetar, meski diseberang sana tercetak sebaris kata hahahihi..

Andai aku boleh memilih..
Hehehehe.. Mungkin aku akan lebih memilih malam yang gelap dan dingin senantiasa mengungkungku, bukan pada pagi yang benderang, karena hanya pada saat itulah hadirmu terasa begitu nyata dalam tatap pandangku meski kutahu bahwa semua itu hanyalah sekedar mimpi belaka.

Andai aku boleh memimpi..
Hmm.. Aku ingin hidup berdua denganmu, disebuah rumah mungil sederhana diatas bukit. Rumah mungil dengan pekarangan yang luas, dimana kita bisa menanam aneka rupa jenis bunga, dimana kelak aroma keindahan para bunga akan turut menyempurnakan keindahan cinta yang hanya milik kita. Sepasang kursi anyaman rotan sederhana sengaja kutempatkan diberandanya, dimana kita bisa menikmati keindahan tahapan-tahapan bergulirnya sang senja, sambil menikmati seduhan teh manis hangat disela-sela senyum sempurna yang tak henti-hentinya rekah dibibir-bibr kita.

Andai ku bisa..
Menikmati secangkir teh hangat, dengan porsi setengah sendok gula, dengan daun teh besar-besar didalamnya, seperti ritual harian ditiap pagiku.. Aku mendamba, secangkir teh itu berasal dari uluran tanganmu, hasil adukan dari lentik jemarimu. Hmm.. Terasa agak getir memang, segetir jalan hidup yang pernah kulalui. Namun, sentuhan penuh cintamu tentu akan melipatgandakan setitik manis itu, sehingga hanya rasa manis itu saja yang akan terkecap dilidah rasaku, titik-titik manis yang akhirnya mampu menutupi segala rasa getir yang ada. Seduhan teh yang kemudian menjadi begitu istimewa, karena ternyata ada rasa cinta yang turut tersemat disana, cinta yang akan turut meresap kedalam tubuhku, mengalir dalam edaran bulir-bulir darahku, untuk turut berperan serta membangun kesegaran baru bagiku. Sesuatu hal yang tentu saja akan selalu membuatku mengingat akan besarnya rasa sayangmu kepadaku. Rasa sayang yang setara dengan besarnya rasa sayang seorang ibu dimasa kanak-kanakku.

Andai aku bisa berreinkarnasi (meski aku sendiri tak percaya tentang hal itu..)..
Hohohoho.. Pengen jadi apa yah.. Mungkin aku akan memilih menjadi orang tuamu saja. Karena dengan begitu aku akan berkesempatan untuk bisa mengguyurimu dengan kasih sayang sesuka hatiku, karena semoga saja rasa sayang ini tak memiliki batas untukmu.

Andai kelak cinta kita kembali dipersatukan..
Hohohoho.. Tentu.. Tentu segala keindahan semesta akan bersorak dan bersatu padu untuk turut berperan serta menyempurnakan keindahan cinta kita, hingga akan tiba suatu masa dimana segala keindahan semesta itu hanya bisa tersenyum iri mendapati kenyataan bahwa segala keindahan semesta itu tak lagi mampu menandingi keindahan cinta yang hanya milik kita berdua saja.

Dan andai..

Kelak aku telah benar-benar menjadi imam dalam shalatmu.. Tentu segala keindahan dunia dan akherat akan tetap terjaga dan senantiasa kita upayakan bersama. Saling menguatkan, saling mengingatkan, dan tentu saja saling mendoakan satu sama lain karena kita hanyalah manusia biasa yang hanya bisa berupaya dan berdoa demi menggapai keridhoanNya. Hmm.. Tentu bunga-bunga cinta akan senantiasa mekar dikedalaman taman hati kita, dimana semerbak wangi bunganya akan senantiasa merekahkan senyum dibibir-bibir kita, dalam gelimang air mata yang tertumpah sebagai air mata bahagia. Sesuatu hal yang tentu saja juga turut membesarkan rasa cinta kita kepadaNya, sehingga seberapapun besarnya keindahan cinta milik kita tak akan mampu menandingi besarnya rasa cinta kita kepadaNya.

Namun andai....

Andai ternyata berandai-andai itu lebih baik daripada tidak berandai-andai, aku memaksa untuk tetap memilih tidak berandai-andai sama sekali. Karena andai ku diberi satu permintaan.. Satu hal yang paling kuingini disaat ini adalah, aku ingin lupakanmu, itu saja dan tiada hal lain yang lebih kuingini selain hal itu disaat ini..

Bisakah? Semoga saja bisa..

Dan... Andai-andaikupun kini terbengkalai tak terurus, terserak dan terselimuti lumut. Hmm.. Semoga saja andai-andai itu tak mati..

Amin...

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler