Angin lembut di pelabuhan sauh dibongkar layar terkembang
Nakhoda dan kelasi tersenyum penuh arti kini saling pandang
Telah tiba saatnya mata menatap laut lepas yang menantang
Dermaga sunyi tempat menanti segera ditinggal di belakang
Perjalanan yang akan dan harus dibaca sudah lama direntang
Meski bukan satu buih akan tetap menari bersama gelombang
Buih genit gelombang pemalu sama pecah di pantai garang
Biduk dan pari di langit hitam bicara tentang arah yang jelas
Mercu suar mengirim pesan cahaya tentang dangkal yang ganas
Jangan mendekat dan jangan terpukau jangan atau kapal kandas
Tangan nakhoda kekar mengunci kemudi telah jelas arah kompas
Kesanalah nakhoda dan kelasi menuju dengan harap-harap cemas
Dermaga sunyi telah jauh ditinggal kapal jangan lagi terhempas
Kenangan manis dan pahitnya torehkan semua pada lembaran kertas
201802162253 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru