Semesta raya diguyur hujan membasahi relung hati yang penuh dengan tanya
Aku mencoba berdamai dengan keadaan dan menikmati rintik hujan
Aku mulai merasa kau tak lagi menyukai syair ku
Padahal dahulu kau meminta seperti roro jongrang pada bandung bondowoso untuk membangun seribu candi
Aku tau sajak-sajak ku hanyalah khayalan yang tak mampu membeli kenyataan
Dan kau mulai bosan dengan angan-angan
Larut kian larut...
Aku dibawa melayang ke mega-mega
Dan aku bersemayam diantara beribu luka
Berlayar diantara hujan yang semakin deras
Perlahan senyummu adinda hilang tersapu air
Tersapu mendung
Tersapu kenyataan
Hingga aku sendiri bersama sajak ku yang kau anggap bualan
Kau anggap fiksi
Kau anggap drama
Aku si penghayal yang sial ditengah hujan
Membaur dalam khayalan dan angan-angan
Aku telah memberontak untuk mu
Telah jauh aku menerobos mega-mega hitam
Bila kau bosan dengan syairku lalu kemana ku buang sobekan-sobekan khayalanku ?
Komentar
Tulis komentar baru