Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
IRAMA NAN BERSENANDUNG
Kemirau @ Sang Murba
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
hari ini kita kembali belajar menahan diri
kita sama-sama menjaga kehormatan diri
gejolak hati yang masih begitu bergemuruh
kita genggam erat dan sembunyikan
Banyak nasehat rasa
Dalam mawar senja
Seperti perbani dan purnama
Berpawai dalam logika
Sajak Kalbu
Intan Nur Fauziah Saputri
Malam yang mengheningkan
Membawa sejuta kenangan dan ketakutan
Jiwa Pardidu
/I/
sebagai orang baru yang datang di kota lama. Aku kagum
Aku dengan segala kesunyian
Aku bertemankan malam
Sepi, gelap, dan sendiri
Termenung di sudut ruang
Menggenggam setitik harapan
Malaikat Kecil
Sangat kecil dan terlihat rapuh
Menutup matanya dalam lelap buaian cinta
Kepada Siapa Cinta Diberikan
Ada seorang kakek yang menasehati cucunya
Mencintai sesama adalah kunci kehidupan
KETIKA KUTUTUP SEMUA PINTU
Jibril datang lagi
Mendekapku dalam sendiri
Kini langit tak lagi biru
Hatipun seakan membeku
Sebuah drama baru yang menyiksa kalbu
Sekelebat kenangan dari masa lalu menghampiriku
Komentar Terbaru