Mahligai senja untuk dara
Kini terasa lapuk dan hampa
Ia melupa segala!
Biar saja tak berpenghuni
Biar saja kenangan itu menjadi debu dan sunyi
Sesekali kusinggahi
Di depan muka dapat air mata menari-nari
Gemuruh barat bernada dingin dan pilu
Jari-jariku menjadi badai kelu
Kertas-kertas terhempas dan robek
Sebatang pena patah
Serintik tinta menetes perih
Mahligai senja untuk dara
Masih hangat di kening
Terasa dingin di kenang
Aku diam dan dalam;
Pada huruf-huruf yang masih menangis
Pada kata-kata yang belum rapi berbaris.
Ciledug, 16 Maret 2017
Komentar
Tulis komentar baru