Kubilang jangan peduli
Nyatanya ia peduli
Kubilang percaya diri
Nyatanya ia tak percaya diri
Kubilang lupakan
Nyatanya ia ingat
Aku akan setia Yang, setia sampai mati
Setia mengingat dada kenyalmu dahulu, sungguh
Meski nyatanya kini
Kalau saja boleh kepadamu aku meminta
Ingin segera kusudahi semua lagu semua kisah
Aku ingin hidup menjelma menjadi cinta
Ada payung pelangi indah menaungi sebuah hati
Hati yang rindu pelukan erat namun takut didekap
Ketika senja tiba pengembara malang terjebak hasrat
Mendaki di bukit cantik berlembah indah mengikat
Yang aku ingin sekarang hanyalah kita bertemu
Aku erat memeluk dan aku erat dipeluk
Telanjangi aku kulepas segala malu
Terkadang lupa katanya Tapi lebih banyak lupa daripada ingat Apalagi saat gembira
Hari Tuhan
Luna, daun – daun hari terus beguguran
Menumbuhkan tunas - tunas hari yang baru
Mungkinkah kau terus begitu?
Di Perjalanan
Oleh : Asep S. Azhar
Menuntun langkah menuju takdir-Mu,
Ya Rabb
hari ini aku berterus terang
biar terang terus
do'a-do'a telah menjadi bait
pada lembar cita hati
di perjalanan mengantarmu pulang
kita berbincang
mengumandangkan harap
yang tak sempat
Ada yang dibawa
oleh secangkir kopiku malam ini.
Serpihan sendu
rindu menggugu
Bayang bulan
pucat memantul
Komentar Terbaru