Aku benci gerimis
jika berhembus jelang malam.
Benci!
Sebab kulihat
bayangmu basah kuyup
seperti tangisan kambing
yang tertambat
merengek-rengek terguyur dan
menggigil
mememecahi bola mataku yang tak tega membayangkan
purnama yang berbulan-bulan mengeringkan
bayangmu.
Air matamukah yang merajuk di kolong senja itu,
atau
matakukah yang sedang mengumandangkan
guyuran air rindu kepadamu?
Oi gerimis!
Ajari aku menangisi kemarau ini.
Samosir, Agustus gerimis '16
Komentar
Tulis komentar baru