Skip to Content

GAYA DRAMA / TEATER ROMANTIK

Foto Fahmi N Mustaqim
files/user/196/Tampilan_dalam_pementasan_Woyzeck_karya_Buchner.jpg
Tampilan_dalam_pementasan_Woyzeck_karya_Buchner.jpg

Romantik muncul sebagai sebuah gerakan dalam penciptaan karya-seni yang menentang dominansi penciptaan seni gaya neo-klasik yang dianggap terlalu rasional dan mengekang kebebasan-kebebasan seniman dalam memunculkan individualitas-individualitas mereka yang berkenaan dengan perasaan-perasaan pribadi mereka.  Gerakan ini kemudian memunculkan sebuah gaya penciptaan karya-seni yang khas.

 

A.  Yang Menjadi Asumsi-Asumsi Pokok Seniman Pencipta Karya-Karya Bergaya Romantik

1) manusia harus dituntun oleh insting-insting alamiahnya agar dapat berbuat benar dan dapat menggunakan perasaannya dengan benar

2) setiap manusia harus dianggap sama satu dengan yang lain, bahkan bersaudara dan mempunyai kebebasan individual untuk menentukan kemenjadian dirinya masing-masing

3) setiap norma/aturan yang membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lain atau membatasi kebebasan manusia menjadi individu-individu sesuai dengan keinginannya, harus ditentang/dirubah

4) yang disebut sebagai ‘kebenaran’ bukan ditentukan oleh batasan norma-norma/aturan-aturan; tetapi oleh renungan untuk memahami semesta karena menurut kaum Romantik, “Tuhan menciptakan alam-semesta agar manusia dapat berkontemplasi untuk menyadari keberadaanNya”

5) ‘sebagian mencerminkan keseluruhan’; dan ‘memahami alam, dengan sendirinya menuju pada pemahaman manusia’

6) bahwa ‘kebenaran mutlak itu tidak mungkin dicapai manusia dalam keterbatasannya, dan hanya mungkin dicapai Tuhan.  Percaya bahwa ‘manusia ditakdirkan untuk gagal/tidak sempurna, betapapun ia berusaha tidak gagal’; dan oleh karenanya, penghargaan kepada manusia, siapa pun dia, perlu ditegakkan

7) romantik tidak sependapat dengan kaum neo-klasik yang beranggapan bahwa ‘ada aturan-aturan yang harus ditaati untuk membuat karya-karya yang bermutu’.  Mereka berpendapat bahwa ‘orang/seniman yang genius/kreatif justru adalah yang suka merombak/tidak mentaati aturan; dan justru menciptakan aturan-aturan baru, sehingga mungkin harus konflik dengan masyarakat.  Kaum romantik percaya bahwa kegeniusan dan kekreatifan, rachmat sekaligus kutukan

8) mereka harus berekspresi untuk menciptakan bentuk tersendiri yang sesuai dengan isi kebenaran yang hendak diungkapkannya.  (Harus otentik).  Akibatnya banyak drama yang ditulis tanpa aturan (contoh “Faust” Goethe yang hanya menjadi “closet drama”) dan sulit dipentaskan.  Ideal kaum romantik adalah karya-karya William Shakespeare

 

B.  Tokoh-Tokoh Karya Drama/Teater Bergaya Romantik

1) James Sheridan Knowles (1784-1862) dengan karya melodramanya yang berjudul “Virginius” (1820).

2) E.G. Bulwer Lytton (1803-1873) dengan karyanya antara lain “Richelieu” (1839).

3) Percy Bysshe Shelley (1792-1822) dengan karyanya antara lain “The Cenci” (1819).

4) Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832) dengan karya-karyanya antara lain “Goetz von Berlichingen” (1773), “Faust (1 dan 2)” (1806-1831) dan “Egmont” (1788).

5) Friedrich von Schiller (1759-1805) dengan karya-karyanya antara lain “The Robbers” (1781), “Wallenstein (trilogi)” (1799), dan “Mary Stuart” (1800) dan “William Tell” (1804).

6) Heinrich von Kleist (1777-1811) dengan karya-karyanya antara lain “The Schroffenstein Family” (1803), “The Broken Jug” (1808), “Amphitryon” (1808) dan “Die Hermannsschlacht” (1809).

7) Georg Buchner (1813-1837) dengan karya-karyanya antara lain “Danton’s Death” (1835), “Leonce and Lena” (1836) dan “Woyzeck” (1836-tidak selesai).

8) Victor Hugo (1802-1885) dengan karya-karyanya antara lain “Cromwell” (1830) dan “Hernani” (1830).

9) Alexandre Dumas (1803-1870) dengan karya-karyanya antara lain “Charles VII at the Homes of His Great Vassals” (1831) “La Tour de Nesle” (1832) dan “Kean” (1836).

 

 

C.  Ciri Gaya Drama/Teater Romantisme

Gaya drama/teater romantik adalah gaya yang:

1) bersifat komunal/dianut oleh sekelompok seniman romantik yang hidup pada waktu itu;

2) dibuat karena ada dan ingin menampilkan perasaan  tersentuh secara romantik/emosional tentang keberadaan suatu momen dalam kehidupan manusia/mahkluk-mahkluk lain yang oleh seniman romantik dianggap mengandung kebenaran-kebenaran individual;

3) umumnya menampilkan tema-tema tentang tokoh-tokoh yang berperasaan halus tetapi hidup dalam ketertekanan/ketertindasan/ ketidakperdulian lingkungannya kendati menurut kaum romantik, mereka mempunyai kebenaran-kebenaran yang patut diakui;

4) dibuat dengan adanya keinginan mengajak penonton/apresiator tergugah secara emosional dan bersimpati terhadap tokoh-tokoh utama yang diceritakan;

5) dibuat dari unsur-unsur pembentuk cerita (terutama tokoh, peristiwa dan setting) yang cenderung realistik dan mungkin sudah ada/dikenal secara luas atau justru baru tetapi yang diciptakan untuk menampilkan keunikan/keindividualitasan tokoh-tokoh itu dan kemuraman-kemuraman akibat ketertindasan mereka;

6) dalam banyak kasus, karya di mana gaya yang dimaksud ini, menggejala, bersifat ideal; mengandung detail-detail figuratif yang sungguh-sungguh membentuk atmosfir-atmosfir romantik dalam keberadaan karya-karya itu;

7) dibuat dengan adanya anutan faham pemikiran kaum romantik dan adanya kecenderungan mengekspresikan yang dianggap benar menurut perasaan pribadi seniman;

8)  dibuat dengan tidak adanya keperdulian terhadap aturan-aturan yang telah baku dalam menampilkan karya-karya yang mengandung cerita yang menarik; dan justru menerapkan suatu aturan pembuatan karya drama yang disebut “sturm und drang”, yakni gerakan penciptaan karya sastra dan musik Jerman pada akhir tahun 1760-an sampai permulaan tahun 1780-an di mana subjektifitas individual seniman dan khususnya, emosi-emosi yang ekstrim/meledak-ledak serta mengagetkan, mungkin untuk diekspresikan seniman ketika seniman sudah merasa amat terbatas/terkekang ketika ia telah berfikir secara rasional atau terdorong untuk mengekspresikan perasaan itu.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler