Skip to Content

GAYA SENI IMPRESSIONISME, GAYA DRAMA/TEATER IMPRESSIONISME

Foto Fahmi N Mustaqim
files/user/196/IMPRESSIONISME---Randy_Hudson_sebagai_Tylden_dan_David_Fox_sebagai_Dodge_dalam_Buried_Child_karya_Sam_Sheppard.jpg
IMPRESSIONISME---Randy_Hudson_sebagai_Tylden_dan_David_Fox_sebagai_Dodge_dalam_Buried_Child_karya_Sam_Sheppard.jpg

GAYA SENI IMPRESSIONISME

(Hanya populer dalam seni lukis dan literatur)

 

Impresionisme adalah suatu gerakan dalam penciptaan karya seni, terutama seni lukis pada abad 19 antara tahun 1870 sampai 1880.  Pusat gerakan ini adalah di Perancis.  Adalah perpanjangan tangan realisme dan naturalisme; hanya tidak detail tetapi mengungkap keseluruhan yang dianggap esensiil.

Ciri gaya relativ kecil, samar/tipis dengan komposisi terbuka, penekanan pada pelukisan akurat dari cahaya dalam perubahan kualitasnya; dengan subjek lukisan yang umum; melibatkan gerakan sebagai elemen krusial dari persepsi serta pengalaman manusia, dan dengan sudut-sudut pandang visual yang tidak umum.

Dalam cukup banyak kasus, karya-karya bergaya impressionisme, juga diciptakan oleh seniman-seniman ekspresionistik seperti Vincent van Gogh.

Mengggambarkan adegan-adegan realistik dalam kehidupan modern, terutama kehidupan di luar rumah dengan materi ungkapan yang bersifat menyeluruh tetapi tidak tegas dan detail, atau mengungkapkan kenyataan-kenyataan/kebenaran-kebenaran terselubung/tidak umum dalam penglihatan (misalnya kehidupan remeh) yang muncul dari tata-cara memandang/mempersoalkan yang tidak umum dan muncul sebagai manifestasi dari kesederhanaan jiwa seniman.

Mengutamakan kebenaran-kebenaran yang dapat diperoleh melalui pencerapan individual para pengamat/pemerhati dibanding kebenaran-kebenaran yang paling menonjol dari keberadaan objek/subjek itu sendiri.

Lebih tertuju untuk memunculkan atmosfir yang mengakibatkan munculnya sensasi-sensasi mood/suasana hati pemerhati terhadap subjek/objek dimaksud ketimbang tertuju agar pemerhati memahami secara detail keberadaan subjek/objek itu.

Banyak diterapkan dalam seni lukis dan literatur.

 

 

 

GAYA DRAMA/TEATER SURREALIS

Surrealisme merupakan suatu gerakan dalam berfikir dan berkesenian yang mulai populer setelah pada tahun 1924, Andre Breton, seorang penulis, menerbitkan tulisannya yang berjudul “Manifesto of Surrealism”.  Gerakan ini sebenarnya merupakan gerakan lanjutan Dadaisme; yakni sebuah gerakan anti-estetik, anti-rasional dan anti-idealistik yang muncul dan berkembang sebagai reaksi langsung terhadap kekejaman PD I mulai tahun 1916; dan yang senantiasa mengetengahkan absurditas dunia/kehidupan dalam karya-karya para senimannya.

Karya-karya bergaya surrealis mulai diciptakan para seniman kaum Dada setelah berakhirnya PD I.

Muncul sebagai gerakan yang kecewa dan beikhtiar menghukum orang-orang Barat yang cenderung hidup dengan alasan/logika.

Menerapkan teori-teori psikoanalisis Freud yang berhubungan dengan dorongan-dorongan naluri dan yang bersifat irrasional dari ketidaksadaran; dan cenderung memunculkan dunia mimpi sublim seniman yang bersifat rahasia/misterius.

 

A.  Tokoh-Tokoh Gaya Surrealisme dalam Penciptaan Karya-Karya Drama/Teater

1.  Luigi Pirandello (1867-1936) dengan karya-karyanya antara lain “Tutto per bene, Come prima meglio di prima” (1920) dan “Six Characters in Search of an Author” (1921),

2.  Jean Paul Sartre (1905-1980) dengan karya-karyanya antara lain “Nausea” (1938), “The Wall” (1939), “No Exit” (1944), “The Respectfull Prostitute” (1946) dan “The Devil and the Good Lord” (1951),

4.  Jean Genet (1910-1986) dengan karya-karyanya antara lain “Deathwatch” (1944), “The Maids” (1946), “The Balcony” (1955) dan “The Screens” (1956),

5.  Samuel Beckett (1906-1989) dengan karya-karyanya antara lain “Human Wishes” (1936), “Waiting for Godot” (1953), “Endgame” (1957), “Happy Days” (1961) dan “Catasthrope” (1982).

5.  Eugene Ionesco (1909-1994) dengan karya-karyanya antara lain “La Cantatrice Chauve” (1950), “La Lecon” atau “The Lesson” (1951), “Les Chaises” atau “The Chairs” (1952) dan “Jacques ou la Soumission” atau “Jack or the Submission” (1955).

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler