Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
IRAMA NAN BERSENANDUNG
Kemirau @ Sang Murba
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
KUNCI DAN PINTU RAHASIA
Laut pernah berkata, hati manusia seperti gelombangnya
Berfluktuasi tanpa bisa diterka, suka dan benci datang silih berganti
SAJAK UNTUK EPI Aku lebih suka mencintaimu pada angin yang menjadikan abu-abu di jendela kehilangan makna ingin Selama ini ia tertidur,
PERJALANAN ABADI
Oleh: Emil. E. Elip
Nampaknya!
Hanya satu mimpi akhir yang nyata
Hanya satu mimpi
KUBUR ELIT
Oleh: Emil E. Elip
Aku terkejut melihat sebuah brosur
menawarkan “tempat kubur” bagaikan perumahan elit,
muara hati
abu memerah
satu bersimbah
~
malu akan tabu
tak geming melaju
niat satu sehati
nilai membeku mati
deru deru debu madu
abu abu gebu sendu
daun daun layu biru
ayun ayun rayu bisu
kulukis engkau dalam sanubariku
kupelihara kehadiranmu dengan kekhusukan doa
kuabadikan jejak-jejakmu dalam untaian puisi
kusegarkan cintaku dengan canda
maafkan daku kasih
ketika hati dan otakku terlilit kejenuhan
engkau kuhadirkan dalam maya
kutemui engkau dalam maya
dan kucumbu engkau dalam maya
aku sendiri tak begitu mengerti
ketika aku berusaha menetralkan ikatan hati kita
tiba-tiba bayangmu menghampiriku
yang bahkan sampai seakan ada dipelupuk mataku
Aku dan kamu belum tentu jadi kitaKamu bukan aku yang punya rasaKita sama-sama manusiaMereka juga tidak bisa jadi aku, kamu atau dia
Komentar Terbaru