Bumi yang berlapik tilam asap
Merendai hari-hari dengan kabut jelaga
Hingga lupa memandang ruas wajahnya
hanya bayangan sendiri yang dapat disapa
lalu kemana mereka yang melinting bara ini?
Tak lagi didengar walau derai jeritan nurani:
Dari puing jimbaran yang hangus meretak
Masih ada hati yang bening sehening rekah
Yang tersimpan rapi diujung lubuk sedepa
Dan memamah hari dalam sejengkal remah
Dengan kidung damai itu yang sederhana
Walau sayatan keluh tak pernah lagi tercerna
Bahagia itu sederhana
yang berdiam dari kaum kusam:
tergeletak di tanah yang muram:
sebab hidup ini telah cukup dengan suram:
********
@rskp,08102015,,, Jakarta
Ilustrasi Google
Komentar
Tulis komentar baru