Skip to Content

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Membangun Tata Dunia

Foto indra

Krisis ekonomi bukan hanya tentang krisis ekonomi tetapi juga terkait bagaimana persoalan membangun komunikasi. Saat ini dibutuhkan kesepahaman berbagai pihak baik nasional maupun internasional mengenai hal tersebut, dengan bahasa sebagai alat komunikasi serta instrumen membangun tata dunia.

Hal itu disampaikan Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI) Dadang Anshori dalam seminar internasional di Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) UPI, Jln. Setiabudi 229, Bandung, Kamis (14/6/12).

Seminar internasional “Pedagogi of Malay Indonesia and Other Languange (PMIOL) 2012 tersebut diselenggarakan dari Kamis (14/6/12) hingga Jumat (15/6/12). Sebanyak 150 peserta dari berbagai kalangan baik akademisi perguruan tinggi dan guru mengikuti acara ini. Selain itu, turut hadir pemerhati bahasa dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, dan Polandia.

Dalam acara ini sebanyak 72 makalah dengan tema bahasa dari 80 makalah yang terkumpul akan dipresentasikan. Dadang mengatakan, seminar yang mengusung tema "Pengajaran Bahasa dalam Membangun Perdamaian Dunia" bertujuan membangun tata dunia dengan komunikasi yang seimbang dan tidak saling mendominasi. "Bahasa diharapkan menjadi instrumen yang penting dalam membangun kesepahaman budaya antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat menciptakan perdamaian dunia," tuturnya.

Adapaun MoU antara UPI dengan Institut Pendidikan Guru Bahasa Melayu Malysia yang bertujuan untuk mempererat kerja sama dalam bidang pendidikan, khususnya bahasa. Fokus kerja sama pada pengajaran Bahasa Melayu dan Indonesia ini dengan cara melakukan berbagai seminar serta menerbitkan jurnal bahasa secara berkesinambungan.


pikiran-rakyat.com, Kamis, 14 Juni 2012 13:31 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler