Skip to Content

Puncak Perayaan HPI 2018: Puisi sebagai Renjana dan Sikap Budaya

Foto Hikmat
files/user/4/hari_puisi_indonesia-2018.jpg
Ketua Yayasan Hari Puisi Maman S. Mahayana (Tengah) usai Jumpa Pers dengan wartawan, di PDS H.H Jassi, Senin (2/10/2017). Foto Ach. Sulaiman/ NusantaraNews

Yayasan Hari Puisi (YHP) setiap tahun menggelar puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Tahun 2018 ini, puncak perayaan HPI memasuki tahun keenam dengan tema “Puisi sebagai Renjana dan Sikap Budaya”.

Menurt Ketua Yayasan Hari Puisi, Maman S Mahayana, melalui puisi, kita dapat mengobarkan gairah kebangsaan dan merayakan kebinekaan Indonesia. Dengan demikian, katanya, puisi akan menjadi sikap budaya dalam segala hal sebagai pilar dan dasar kebudayaan bangsa Indonesia.

“Selama ini kebudayaan diartikan secara artifisial, padahal lebih dari itu, kebudayaan sesungguhnya memiliki sesuatu yang lebih subtansial, yakni tentang sikap hidup dan norma sosial,”kata Maman dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (28/10/2018).

Maman menjelaskan, tema “Puisi sebagai Renjana dan Sikap budaya” dipilih untuk menegaskan bahwa sesungguhnya puisi telah memberikan spirit dan renjana bagi bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam puisi besar bernama Soempah Pemuda.

Tujuan daro tema ini, lanjut Maman, supaya bangsa Indonesia punya kesadaraan betapa pentingnya membangun bangsa dan negara ini dengan dasar kebudayaan, dan puisi sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar untuk memberikan penyadaran tersebut.

“Kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat makna toleransi, serta menutup tersebarnya ujaran kebencian. Nah, puisi merangkum itu semua, sehingga dapat dikatakan bahwa puisi adalah renjana sekaligus ruh kebudayaan itu sendiri,” jelas Maman.

Terkait acara puncak perayaan HPI 2018, Ketua Panitia Pelaksana HPI 2018, Asrizal Nur menyampaikan, bila tahun-tahun sebelumnya rangkaian acara puncak perayaan HPI dilaksanakan pada bulan Oktober, tahun ini ada perubahan.

Puncak perayaan HPI, kata Asrizal, dikemas dalam dua acara, yakni Pesta Puisi Rakyat 2018 (17-18 November 2018) di Lapangan Parkir Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, dan Malam Anugerah HPI 2018 (29 Desember 2018) di Teater Jakarta, TIM, Jakarta.

“Hal tersebut terjadi karena terkait dana dan masalah tempat acara yang penuh di TIM,” kata Asrizal.


Sumber: nusantaranews.co, Senin, 29 Oktober 2018

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler